Ini Dia 5 Perbedaan anak 90an dan Generasi Milenial di Kampus!
Istilah generasi milenial memang sedang lazim terdengar. Istilah tersebut berasal dari kata millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.
Menurut keterangan dari Wikipedia, generasi Milenial atau sering juga disebut “Generasi Y” atau “Milenials” adalah kelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang — orang yang lahir pada kisaran tahun 1980 -2000. Jika diperhitungkan berarti Generasi Milenials adalah orang — orang yang saat ini berumur pada 17–37 tahun.
Tentunya jika kita perhatikan pelajar atau mahasiswa saat ini sudah dipastikan termasuk dalam Generasi Milenial. Di Indonesia sendiri tercatat ada sekitar 81 juta yang merupakan generasi Milenials dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat.
Jadi jika anda seorang pengajar, dosen atau akademika kampus, tentu anda harus faham tetang istilah milenial, karena mahasiswa anda saat ini adalah generasi milenial atau yang disebut: Mahasiswa Milenial.
Generasi Milenial sangat mahir dalam teknologi, karena lahir pada saat kemajuan teknologi seperti misalnya TV berwarna, handphone dan internet sudah ada, dan tentu mempunyai beberapa kebiasaan dan karakter tersendiri dari generasi sebelumnya, seperti misalnya generasi 90'an.
Untuk lebih jelasnya mengenai karakter dan kebiasaan Mahaiswa Milenial yang penting diketahui pihak perguruan tinggi, jika pihak perguruan tinggi tidak memperhatikan karakteristik berikut,. Berikut adalah penjelasannya:
1. Tidak Bisa Lepas Dari Gadget
Menurut survei, rata — rata generasi ini hanya bisa melepas dari gadget selama 23 menit. Seperti yang kita lihat saat ini, ketika mahasiswa berkumpul, bahkan mencari kampus, bukan sibuk ngobrol, tapi sibuk update status sambil scroll akun medsos, bilangnya sih “Quality time with bestie” tapi tetap handphone-nya tidak lepas dari tangannya. Tidak hanya saat quality time sama teman-teman, saat kumpul keluarga, handphone juga nggak lepas dari tangannya.
Biasanya yang macam ini, ditasnya nggak lupa bawa charger hp atau bahkan powerbank, berbeda dengan generasi 90'an yang sering mengenang masa kecil dimana teknologi bukanlah hal yang dapat dinikmati semua orang, sehingga lebih sering berkumpul membahas kenangan masa kecil dan permainan masa kecil.
Solusi untuk perguruan tinggi: Tentu ini fakta yang harus dihadapi perguruan tinggi, dan ini juga harus dimanfaatkan oleh pihak perguruan tinggi, seperti pemanfaatan dalam sistem informasi akademik, yang seharusnya sudah ada versi mobilenya, agar mahasiswa milenial mau menggunakannya. Mahasiswa milenial dapat mengakses kampusyuk untuk mencari kampus yang tepat sesuai pilihannya
2. Tidak Bisa Jauh Dari Media Sosial
Tentu ini sangat jelas terlihat. Generasi Milenial hampir semuanya melek teknologi, karena generasi inilah yang menjadi saksi berkembangnya produk — produk teknologi secara pesat.
Kehadiran smartphone dan juga media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dll menjadikan generasi ini tidak bisa jauh dari gadget dan menjadi ketergantungan media sosial. Sementara itu, generasi 90'an masih sering menggunakan SMS sebagai moda penyebaran informasi, terutama bila sinyal di kampus kurang memadai.
Solusi untuk perguruan tinggi: Tentunya perguruan tinggi harus mengikuti kebiasaan mahasiswa milenial, dengan menjadikan sosial media sebagai ajang untuk menyebarkan informasi kampus atau berbagi informasi materi kuliah, seperti yang dilakukan laman kampusyuk. Stabilitas sinyal Wi-Fi juga sangat berpengaruh bagi mahasiswa dalam mencari kampus
3. Lebih Suka yang Serba Instant dan Cepat
Mahasiswa Milenial memiliki karakter untuk segala sesuatunya itu serba cepat, mau makan yang serba cepat, bepergian ingin cepat (paling susah jika menunggu), belanja ingin cepat (sangat suka belanja online), hingga pekerjaan — pekerjaan lain juga harus bisa selesai dengan cepat. Tidak terkecuali kegiatan proses administrasi akdemik juga ingin yang serba instan dan cepat tentunya.
Solusi untuk perguruan tinggi: Dengan keinginan yang serba instan dan cepat perguruan tinggi juga harus mempersiapkan dengan sistem yang dapat menyingkat kegiatan administrasi akademik yang serba instan seperti mempersiapkan sistem informasi akademik yang dapat membantu manajemen akademik, untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa milenial. Seperti kegiatan KRS, KHS dan perwalian bisa menjadi singkat dengan adanya sistem informasi akademik yang online, sehingga mahasiswa milenial akan lebih merasa nyaman dengan kegitan administrasi akademik yang lebih mudah.
4. Milenial Mulai Banyak Melakukan Transaksi secara Cashless
Semuanya semakin mudah dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju ini, maka pada generasi milenial pun mulai banyak ditemui perilaku transaksi yang sudah tidak menggunakan uang tunai lagi alias cashless.
Generasi ini lebih suka tidak repot membawa uang, karena sekarang hampir semua pembelian bisa dibayar menggunakan kartu, sehingga lebih praktis, hanya perlu gesek atau tapping. Apalagi untuk pembayaran uang kuliah.
Solusi untuk perguruan tinggi: Pembayaran uang kuliah adalah satu hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa, namun generasi milenial sangat enggan untuk mengantri panjang, mereka lebih suka untuk melakukanya secara cashless, untuk itu perguruan tinggi harus menyediakan sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan mahasiswa milenial. Hal ini penting untuk para pencari kampus yang malas dengan pembayaran uang cash untuk pendaftaran awal.
5. Lebih Suka Berkomunikasi Lewat Grup
Mahasiswa Milenial merasa lebih pas kalau ngobrol lewat grup. Mereka merasa harus bertanya atau menjawab di grup daripada membaca pengumuman yang sudah capek-capek dibuat oleh pihak kampus. Sementara generasi 90an suka untuk mengobrol secara tatap muka, dengan harapan lawan bicara tidak salah paham maksud omongan mereka.
Solusi untuk perguruan tinggi: Dengan melihat karakter mahasiswa milenial yang lebih suka dengan grup, alangkah baiknya perguruan tinggi menyediakan grup kampus untuk berdiskusi dan untuk berbagi informasi kampus, situs yang dapat membantu kampus adalah kampusyuk
Pada saat ini, generasi Milenial cukup special karena dianggap sangat berbeda dengan generasi — generasi sebelumnya karena karakter dan kebiasaan dalam kehidupan sehari — hari. Baik di bidang pendidikan, moral, budaya terutama hal — hal yang berkaitan dengan teknologi.
Untuk itu perguruan tinggi harus menyusesuaikan zaman, karena eranya sekarang adalah era digitalisasi, generasi yang terbentukpun akan terpengaruh dengan digital. Jadi sekarang terserah kampus anda, memilih mengikuti perubahan zaman atau akan ditinggalkan.
Baca juga : Syarat Mendapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri Tahun 2021